Potensi Budaya

WAYANG TOPENG MALANGAN


      Salah satu kebudayaan Malang yang cukup populer adalah Wayang Topeng, sesuai namanya Wayang ini dimainkan oleh orang yang wajahnya ditutupi oleh topeng dengan diiringi oleh alunan Gamelan dan Tari-tarian. Kesenian Wayang Topeng Malangan ini menjadi salah satu dari 8 Kesenian Jawa Timur yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

      Penyajian Wayang Topeng Malang biasanya membawakan lakon-lakon Panji (Siklus Panji/Roman Panji) yakni Malat, Wasing, Wangbang-Wideha dan Kisah Angraeni (Zoetmulder [1974] terjemahan Dick Hartoko, 1983:532-539). mula-mula tata urutan penyajian diawali dengan Gending Giro dengan terlebih dahulu menabuh gending eleng-eleng, Krangean, Loro-loro, Gending Gondel dan terakhir adalah Gending Sapu Jagad, selanjutnya adalah Pembukaan yang menampilkan Tari Beskalan Lanang (Topeng Bangtih), kemudian secara berturut-turut dilanjut dengan Jejer Jawa (Kediri), Perang Gagal (Selingan Tari Bapang), Adengan Gunungsari-Patrajaya, Adegan Jejer Sabrang (Klana Sewandana) dan Adegan Perang Brubuh dan Bubaran (Supriyanto & Adipramono, 1997:4).


      Wayang Topeng Malang ini sudah mengalami perubahan cerita sejak jaman Kertanegara di Singasari, cerita dialihkan ke Cerita-cerita Panji yakni mengisahkan kepahlawanan dan kebesaran Kesatria-kesatria Jawa, maksud dari pengalihan cerita ini adalah sebagai bentuk identitas kebesaran raja-raja yang pernah berkuasa di tanah jawa.

      Wayang Topeng Malangan berkembang pesat hingga Masa Kerajaan Majapahit sampai Ketika Agama Islam masuk ke Pulau Jawa, dimana pembawanya kembali berubah dan lebih difokuskan sebagai media dakwah dengan menampilkan cerota-cerita islam. Pasang surut mengiringi perjalanan kebudayaan Wayang ini, hingga pada akhir aban XVIII tercatat adanya Wayang Topeng yang dipertunjukkan di Pendapa Kabupaten Malang.

  Sedikitnya jumlah Seniman Pengukir Topeng waktu itu menjadikan kontak antar perkumpulan tetap terjalin karena tidak semua perkumpulan wayang topeng mempunyai pengukir topeng. Kesenian wayang topeng Malangan menyebar ke daerah Malang Utara meliputi Polowijen, Jatimulyo, Kalisurak. Malang Timur meliputi Jabung, Precet, Pucungmangsa, Wangkal, Glagahdewa, Gubugklakah, Jambesari, Cada. Malang Selatan meliputi Pojok, Gedog, Undaan, Pagelaran, Kedungmonggo, Jenggala, Senggreng, Jatiguwi, Kopral, Pujiombo.





0 komentar:

Posting Komentar