27 PENYANDANG DISABILITAS BERSAING MASUK UB
Gambar Dikutip Dari : http://www.malang-post.com/images/stories/Edupolitan/3007-SPKPD-Difabe.gif |
MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang gelar seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKDB), kemarin. Sebanyak 27 calon mahasiswa tersebut mengikuti serangkaian kegiatan tes yang akan dilakukan hingga hari ini. Ketua Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKDP) UB Wahyu Asri Widodo M. Hum., berujar, sebanyak 27 peserta mulai hari ini tengah mengikuti serangkaian tes. Menurutnya, terjadi peningkatan jumlah mahasiswa difabel yang diterima di UB tiap tahunnya. Pada 2012, mahasiswa disabilitas yang diterima 15 orang, 2013 sebanyak 19 orang, 2014 sebanyak 21 orang dan tahun ini, Wahyu menambahkan, akan menerima sebanyak 20 mahasiswa.
Tes
yang diikuti peserta pada hari ini adalah yang pertama Psikotes, kemudian tes
Administrasi dan tes kesehatan. Pada 30 Juli, tes dilanjutkan dengan tes
wawancara personal dan bersama orang tua peserta SPKDP dan tes simulasi dalam
kelas.
“Dalam tes simulasi kelas, peserta akan
dikondisikan sebagai mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan perkuliahan
biasa. Disini, kita akan melihat bagaimana daya tangkap, reaksi dan faktor
personal lainnya yang akan dijadikan bahan pertimbangan kelulusan,” jelas pria
yang juga Dosen FIB UB ini. Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan, peserta difabel
SPKDP ini didominasi oleh tuna rungu. “Peserta difabel tahun ini adalah tuna
netra sebanyak 4 orang, tuna daksa sebanyak 3 orang, Autis dan ADHD sebanyak 5
orang dan sisanya adalah tuna rungu,” ungkapnya.
Jurusan atau Prodi yang paling diminati calon
mahasiswa difabel tahun ini adalah prodi seni rupa, desain komunikasi visual
dan teknik informatika. Wahyu menambahkan, terdapat kurang lebih 50
pendamping peserta yang siap melayani setiap perlakuan khusus bagi peserta
difabel yang mengikuti SPKDP tahun ini. Pendamping-pendamping ini adalah
sukarelawan yang merupakan mahasiswa-mahasiswi UB sendiri.
Pendampingan tersebut bentuknya seperti
pendampingan bagi tuna netra untuk dibacakan soal agar dapat menyelesaikan tes.
Kemudian, bantuan bagi tuna rungu dan autis pada saat tes tulis. (mg9/oci)
0 komentar:
Posting Komentar