Kamis, 30 Juli 2015

27 PENYANDANG DISABILITAS BERSAING MASUK UB

27 PENYANDANG DISABILITAS BERSAING MASUK UB

Gambar Dikutip Dari : http://www.malang-post.com/images/stories/Edupolitan/3007-SPKPD-Difabe.gif

MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang gelar seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKDB), kemarin. Sebanyak 27 calon mahasiswa tersebut mengikuti serangkaian kegiatan tes yang akan dilakukan hingga hari ini. Ketua Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKDP) UB Wahyu Asri Widodo M. Hum., berujar, sebanyak 27 peserta mulai hari ini tengah mengikuti serangkaian tes. Menurutnya, terjadi peningkatan jumlah mahasiswa difabel yang diterima di UB tiap tahunnya. Pada 2012, mahasiswa disabilitas yang diterima 15 orang, 2013 sebanyak 19 orang, 2014 sebanyak 21 orang dan tahun ini, Wahyu menambahkan, akan menerima sebanyak 20 mahasiswa.


Tes yang diikuti peserta pada hari ini adalah yang pertama Psikotes, kemudian tes Administrasi dan tes kesehatan. Pada 30 Juli, tes dilanjutkan dengan tes wawancara personal dan bersama orang tua peserta SPKDP dan tes simulasi dalam kelas.



Dalam tes simulasi kelas, peserta akan dikondisikan sebagai mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan perkuliahan biasa. Disini, kita akan melihat bagaimana daya tangkap, reaksi dan faktor personal lainnya yang akan dijadikan bahan pertimbangan kelulusan,” jelas pria yang juga Dosen FIB UB ini. Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan, peserta difabel SPKDP ini didominasi oleh tuna rungu. “Peserta difabel tahun ini adalah tuna netra sebanyak 4 orang, tuna daksa sebanyak 3 orang, Autis dan ADHD sebanyak 5 orang dan sisanya adalah tuna rungu,” ungkapnya.

Jurusan atau Prodi yang paling diminati calon mahasiswa difabel tahun ini adalah prodi seni rupa, desain komunikasi visual dan teknik informatika. Wahyu menambahkan, terdapat kurang lebih 50 pendamping peserta yang siap melayani setiap perlakuan khusus bagi peserta difabel yang mengikuti SPKDP tahun ini. Pendamping-pendamping ini adalah sukarelawan yang merupakan mahasiswa-mahasiswi UB sendiri.
Pendampingan tersebut bentuknya seperti pendampingan bagi tuna netra untuk dibacakan soal agar dapat menyelesaikan tes. Kemudian, bantuan bagi tuna rungu dan autis pada saat tes tulis. (mg9/oci)


0 komentar:

Posting Komentar