Kamis, 20 Agustus 2015

COACH SUHARNO TUTUP USIA

COACH SUHARNO TUTUP USIA

MALANG - Bhumi Arema berduka, Head Coach Arema Cronus, Suharno tutup usia, semalam. Pelatih gaek asal Klaten ini, meninggal dunia di Puskesmas Pakisaji karena serangan jantung. Tim Arema dan Aremania menangis, tak menyangka, Suharno yang sore hari, kemarin melatih tim, pulang menghadap Tuhan, begitu cepat.


Sebelum menghembuskan nafas terakhir, pelatih yang sudah semusim bersama Arema Cronus ini sempat memberikan materi latihan pada Benny Wahyudi dkk di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Ia sempat bercanda dengan pemain dan official pelatih lainnya. Tidak ada firasat apapun yang ditunjukkan dari Coach 'Once' Suharno.



Latihan tadi seperti biasa saja. Tidak ada firasat atau tanda apa-apa. Semuanya berjalan seperti biasanya dan almarhum terlihat terus tertawa," ungkap asisten pelatih kiper Alan Haviluddin.

Usai latihan dan ganti baju, sekitar pukul 17.15 Suharno bersama asisten pelatih Alan Haviluddin, I Made Pasek Wijaya dan Manager Arema Cronus Ruddy Widodo, pergi mencari makan di Warung Lumayan, timur Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Keempatnya dalam satu mobil Freed N 858 AX milik Suharno. Bahkan Suharno sendiri yang mengemudikan mobil.

"Saat di warung, Pak Harno pesan makanan sayur pedas sedikit. Namun dia memesan dua minuman. Pertama minuman jeruk nipis, lalu pesan minuman teh tawar," ujar I Made Pasek Wijaya, sembari mengatakan makan bersama seluruh tim pelatih dan official, termasuk pelatih Joko 'Gethuk' Susilo.

Usai makan, sempat dilanjutkan meeting bersama. Keempatnya membahas soal pertandingan Piala Presiden yang sedianya akan digelar 30 Agustus. Juga membahas pembatalan Piala Proklamasi melawan Persib Bandung. Saat itu Once, sapaan akrabnya masih terlihat bercanda dan tertawa. Tidak ada tanda-tanda kalau ia akan berpulang.

Setelah makan, Suharno bersama Ruddy Widodo, Alan Haviluddin dan I Made Pasek Wijaya, melanjutkan perjalanan pulang satu mobil. Ketika melintas di Jalan Panglima Sudirman Kepanjen, Suharno meminta Alan Havilluddin, menggantikan mengemudikan mobil. Once mengeluhkan sakit perut karena baru makan pedas.

Namun, bukan Alan yang menggantikan posisi Suharno mengemudikan mobil. Sebaliknya, Ruddy yang duduk di sampingnya, langsung berinisiatif menggantikan posisi mengemudi.
Baru berjalan beberapa meter, Suharno yang batuk dan merasakan sesak nafas, meminta berhenti di Jalan Karangpandan, Pakisaji. Ia mengatakan ingin muntah. Melihat Suharno muntah, Ruddy langsung berinisiatif membawa Suharno ke RST Soepraoen Sukun.

Tetapi di tengah perjalanan di depan SPBU Genengan Pakisaji, Once kembali meminta berhenti karena ingin muntah. Melihat kondisi Once yang semakin buruk, Ruddy lalu mencari tempat medis untuk menolongnya. Akhirnya diputuskan untuk balik kanan dan menuju IGD Puskesmas Pakisaji.

"Saat di dalam mobil tadi, almarhum sempat menyebut nama Allah berulang kali dan mengatakan kalau tidak bisa bernafas," sambung Ruddy Widodo.
Setiba di Puskesmas Pakisaji, Once langsung mendapat perawatan medis. Ia diberikan bantuan oksigen, karena mulutnya sudah berbusa. Namun upaya untuk menyelamatkan Once sia-sia. Sekitar pukul 19.40 pelatih yang dekat dengan Aremania ini menghembuskan nafas terakhirnya. Petugas medis mengatakan Once mengalami serangan jantung.

Kabar kematian Once ini langsung menyebar kepada seluruh pengurus, pemain dan nawak-nawak Aremania. Ratusan Aremania yang mendengar kabar langsung berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir. Termasuk CEO Iwan Budianto dan Pembina Arema Cronus Agus Soerjanto. Mereka sangat kehilangan sosok pelatih yang humoris dan sangat harmonis ini.

0 komentar:

Posting Komentar